Panduan dan Tips Wisata Pulau Komodo, Serunya Live on Board!
[ad_1]
Akhir-akhir ini lagi nge-tendance banget wisata Pulau Komodo. Oui, bisa dibilang Pulau Komodo adalah salah satu destinasi wisata yang sangat populaire di Indonésie.
Satu-satunya tempat untuk melihat habitat asli hewan langka yaitu Dragon de Komodo.
Selain memiliki kekayaan satwa liarnya, Pulau Komodo juga menawarkan pantai eksotis.
Ditambah lagi keindahan bawah lautnya, cocok untuk diving atau snorkeling.
Saya akan berbagi pengalaman saya jalan jalan ke Pulau Komodo, lengkap dengan conseils dan panduan untuk wisata ke Pulau Komodo.
Perkenalan singkat tentang wisata Pulau Komodo
Pulau Komodo yang juga dikenal sebagai Taman Nasional Komodo berada di provinsi Nusa Tenggara Timur.
Biasanya untuk berkunjung ke Pulau Komodo, titik mulainya adalah Labuan Bajo.
Taman Nasional Komodo terdiri dari 3 pulau utama yaitu : Pualu Rinca (Loh Buaya), Pulau Komodo (Loh Liang), et Pulau Padar.
Pulau Komodo dinobatkan sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia versi New7Wonders pada tahun 2012.
Binatang Komodo sendiri adalah salah satu spesies langka yang hampir punah, karena itulah Komodo ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia dan Cagar Biosfer oleh UNESCO.
Populasi Komodo saat ini berjumlah lebih dari 3 000 ekor. Jika kamu melihat Komodo secara langsung pasti mengira kalau hewan langka ini lambat. Chercheur de Ternyata Komodo bisa bergerak 20 – 30 km/jam.
Komodo memiliki indra penciuman yang sangat baik, selain itu kadal raksasa ini hidup secara mandiri dan berburu mangsa secara mandiri.
Ketika akan bertelur, Komodo akan menggali banyak lubang. Hanya satu lubang yang digunakan sebagai tempat menyimpan telur. Lubang yang lain hanya untuk mengecoh pemangsa.
Ketika bayi Komodo lahir, mereka akan memanjat pohon untuk melindungi diri. Persentase telur menetas sebesar 95 % tetapi persentase bayi-bayi ini untuk bertahan hanya 15-20 %.
Cara menuju ke Pulau Komodo
Pintu masuk Taman Nasional Komodo adalah Labuan Bajo.
Kamu bisa mengambil penerbangan langsung de Jakarta ke Labuan Bajo. Kalau mau lebih murah bisa cek tiket pesawat transit di Bali dulu, baru lanjut ke Labuan Bajo.
Nan, sampai Labuan Bajo baru deh ikutan Visite en direct à bord.
Kamu bakal berlayar di kapal selama beberapa hari (2D1N/3D2N) et mengunjungi pulau-pulau lain seperti Pulau Kelor, Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pink Beach, Pulau Kanawa, Pulau Padar, itinéraire tergantung.
Bisa juga ikutan Live on Board selama 4 hari, biasanya start Lombok finish Labuan Bajo, atau sebaliknya, start Labuan Bajo dan finish di Lombok.
Ada kapal yang menyediakan kabin atau tempat tidur, ada juga kapal yang menyediakan zone tidur bersama di deck kapal. Harganya pasti berbeda. Bisa coba cek paket 3D2N en direct à bord de dari Klook, harganya start dari RP 2jtan.
Untuk paket tur excursion d’une journée bisa coba langsung cari sur place, biayanya kalau tidak salah di sekitar Rp 500 000 – Rp 700 000 par orangnya.
Biasanya paket wisata Pulau Komodo dengan cara Live on Board ini sudah termasuk penjemputan ke pelabuhan, makanan, guide, alat snorkeling, dan juga tidur di kapal.
Hanya saja biayanya tidak termasuk tiket masuk Taman Nasional.
Biaya billet masuk Taman Nasional Komodo
Selain tiket masuk Taman Nasional Komodo, ada juga biaya retribusi lain yang harus dibayarkan.
Ditotal de Kalau attendre aja untuk membayar billet masuk sekitar Rp 150 000 jusqu’à WNI dan Rp 400 000 jusqu’à WNA.
Mise à jour juillet 2020 : Saat ini di era new normal, wisatawan yang ingin berkunjung ke Pulau Komodo harus melakukan registrasi atau pendaftaran online di situs https://booking.labuanbajoflores.id.
Inscription Saat en lignecalon wisatawan diminta untuk mempersiapkan dokumen untuk divalidasi seperti surat keterangan dari e-HAC, bukti asuransi, dan identitas calon wisatawan seperti NIK atau paspor.
Pengalaman saya liburan ke Pulau Komodo dan Itinerary-nya
Saya beruntung dapat voyage gratuit karena menang lomba de Kementrian Pariwisata Indonésie dalam rangka mempromosikan wisata Pulau Komodo.
Jour 1 : Penerbangan Ke Bali
Dari Jakarta est situé à Bali et dans l’un des hôtels Mercure. Fasilitas yang diberikan oke banget.
Saya pikir 1 partage de kamar, diisi 2 orang ternyata 1 kamar untuk 1 orang.
Koordinator trip ngasih tau saya kalau boleh pesan apa saja di resto hotel untuk makan siang. Wow, mewah banget. Beda dengan pas saya voyager yang selalu sur le budget.
Di Bali tidak terlalu banyak acara, hanya temps libre saja karena memang untuk transit dan istirahat semalam.
Jour 2 : Labuan Bajo – Pulau Rinca – Pulau Kanawa
Di hari kedua kami terbang ke Labuan Bajo. Dari pesawat vue terlihat Gunung Rinjani et Gunung Tambora yang terlihat mempesona.
“Kapan ya bisa mendaki Gunung Rinjani lagi ?”, pertanyaan tersebut terbesit di pikiran saya.
Satu kata yang cocok jusqu’à Labuan Bajo, PANAS ! Terik matahari dan panasnya sih benar-benar harus ditahan. Gapapa la ya, sekalian bronzage.
Rombongan kami désarme dengan penduduk yang menggunakan baju tradisional. Saya dikasih sebuah selendang khas dari kain tenun lokal.
Dari bandara kami langsung ke pelabuhan dengan bus et langsung naik hors-bord ke Pulau Rinca.
Sekitar 45 menit kemudian kami sampai di Pulau Rinca et langsung trekking.
Ranger menuntun kami sambil menjelaskan tentang Komodo. Beruntung kami bisa melihat 3 ekor Komodo yang sedang aktif memangsa babi menteur.
Rasanya beda melihat hewan langsung di habitat langsung dengan melihatnya di kebun binatang.
Selain di Pulau Komodo saya pernah juga melihat orang outan di Bukit Lawang dan juga berkunjung ke Pulau Peucang di Taman Nasional Ujung Kulon yang masih menteur dan alami.
Setelah selesai trekking, kami menuju ke pulau selanjutnya yaitu Pulau Kanawa. Pantai pasir putih dan juga bukit yang sangat eksotis, jarang-jarang bisa melihat pemandangan seperti ini.
Plongée en apnée à Saatnya! Ternyata bawah laut di sini masih sehat dan bagus. Terumbu karangnya banyak. Di bawah dermaga ada gerombolan ikan, rasanya puas deh snorkeling di sini.
Jour 3 : Pulau Komodo – Plage Rose
Jam 5 pages saya bangun. Capek sih, kurang tidur. Tapi saya tetap semangat untuk menjalankan kegiatan hari ini.
Setelah sarapan, kami ke pelabuhan lagi dan naik kapal yang sama. Tujuan hari ini adalah Pulau Komodo et Pink Beach.
Seperti biasa, saya turun duluan untuk langsung foto-foto di pintu masuk Pulau Komodo sebelum diserbu yang lain.
Gerbang masuknya terbuat dari batu-batu dengan patung Komodo.
Randonnée lagi-lagi. Di sini hanya ada pondok sebagai tempat tinggal ranger.
Para ranger ini gantian jaga menggunakan sistem giliran, 10 hari kerja 10 hari istirahat.
Salah satu ranger comme ke saya kalau dia lebih suka tinggal di Pulau Komodo daripada Labuan Bajo.
Katanya juga sekarang wisatawan domestik makin meningkat. Dulunya lebih banyak wisatawan asing.
Di siang hari komodo-komodo ini tiduran saja, bersantai. Memang Komodo adalah hewan yang lebih aktif di malam hari.
Kami sampai di sebuah mata air yang sengaja di buat untuk menarik hewan lain seperti rusa, babi hutan, dan kerbau.
Saya kaget pas ngelihat 5 ekor komodo berkumpul di satu titik. Ukurannya lebih besar daripada Komodo di Pulau Rinca.
Walaupun agak takut, saya tetap berfoto bersama mereka dri kejauhan. Setelah itu trekking selama 1,5 confiture.
Tujuan selanjutnya adalah Pink Beach yang terletak di sisi lain Pulau Komodo.
Pantainya benar-benar berwarna rose ! Tidak semuanya rose tapi bisa terlihat gradasi warna pinknya.
Tidak ada teori pasti yang menjelaskan kenapa pasirnya bisa berwarna rose. Katanya sih karena sisa terumbu karang yang sudah hancur.
Setelah makan siang dan menunggu makanan tercerna, saya lompat lagi ke dalam air dan snorkeling.
Terumbu karang di sini lebih bagus dibandingkan Pulau Kanawa !
Baca juga : Panduan Wisata Pulau Wakatobi, Sulawesi Tenggara
Akhirnya kami kembali ke hôtel de Labuan Bajo. Ngantuk, capek. Saya mandi kemudian duduk di balkon untuk melihat matahari tenggelam.
Bagus banget, matahari bulat merah perlahan-lahan menghilang, hari calembour berganti malam.
Karena hari terakhir, kami disuguhi makan malam mewah désample kolam.
Kami bernyanyi, menari, dan merayakan hari terakhir sebelum berpisah.
Terima kasih kepada Indonésie.Voyage yang sudah melaksanakan kegiatan ini.
Terima kasih kepada koordinator acara kami. Terima kasih juga kepada pour pemenang yang telah meramaikan trip ini.
Conseils liburan ke Pulau Komodo
- Saran saya coba ikutan voyage ouvert saja karena kalau sewa kapal sendiri mahal, kecuali kalau kamu membawa rombongan.
- Bawa pakaian tipis, topi, kacamata, dan sunblock karena panas banget di sana.
- Jaga jarak dengan Komodo. Jangan terlalu dekat, jangan sampai terpisah dengan rombongan, dan ikuti kata ranger.
- Bagi perempuan yang menstruasi, en tant que guide sama guide atau ranger.
- Bawa air yang cukupjangan sampai dehidrasi.
Walaupun saya perginya gratis, tapi saya sudah merangkum panduan wisata Pulau Komodo dan juga conseils nya dari berbagai sumber. Sayangnya saya tidak ke Pulau Padar. Kalau ada kesempatan lagi mudah-mudahan saya bisa main ke Pulau Padar juga, doain ya !
Nonanomad bekerjasama dengan partenaire lain melalui programme afiliasi. Yang berarti jika kamu réservation melalui link di artikel ini, Nonanomad akan mendapat komisi tanpa kamu harus membayar lebih. Nah, dengan cara ini kami dapat terus menulis artikel tentang voyager. Jika artikel ini bermanfaat tolong di share ya di sosmed kamu. Menggunakan foto atau gambar dari situs ini diperbolehkan, asalkan sertakan juga ya link back ke situs Nonanomad. Terima kasih.
Vues des publications : 758
[ad_2]